Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

TM - Analisis Protein

ANALISIS PROTEIN 1. Bagaimana prinsip analisis kadar protein dengan metode Kjeldahl? Jawab : Prinsip dari analisis protein dengan metode kjedahl adalah P rotein dan komponen organi k  dalam sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis. Hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan alkali dan melalui destilasi. Destilat ditampung dalam larutan asam borat. Selanjutnya ion- ion borat yang terbentuk dititrasi dengan menggunakan larutan HCl .  dan terakhir kadar protein dalam sampel secara empiris dihitung berdasarkan jumlah N di dalam bahan tersebut (Widiarto, 2009). 2. Mengapa analisis protein dengan metode kjedahl disebut analisis protein kasar? Jawab : Cara Kjeldahl digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar nitrogennya.  menentukan jumlah total nitrogen (N) yang dikandung oleh suatu bahan untuk mewakili jumlah protein yang ada  (Iriani, 2005).

TM - Elektroforesis SDS-PAGE

ELEKTROFORESIS SDS-PAGE 1. Apa yang dimaksud elektroforesis ? Jawab : Elektroforesis m erupakan metode untuk memisahkan makromolekul seperti asam nukleat dan protein berdasarkan ukuran, muatan listrik, dan ciri fisik. Molekul yang memiliki muatan postif atau negatif akan bergerak didalam suatu gel menuju muatan yang berlawanan. Muatan positif akan menuju kutub negatif, begitu pula sebaliknya (Magdeldin,2012) . 2. Ada berapa jenis elektroforesis ? Jelaskan masing-masing! Jawab : Ada 6 jenis elektroforesis. Elektroforesis kertas :  a dalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat

Identifikasi Formalin & Boraks pada Bahan Pangan

Gambar
Identifikasi Formalin Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin yakni memiliki tekstur yang kenyal, tidak mudah rusak, agak berbau formalin.   Prinsip dari uji formalin adalah mengidentifikasi formalin dalam bahan pangan yakni mengidentifikasi adanya formalin dengan menggunakan reagen kit FMR dimana senyawa formalin yang mengalami oksidasi pada bahan pangan membentuk asam format dikembalikan menjadi senyawa formalin dengan menggunakan reagen FMR sehingga terbentuk formalin kembali dan dapat membentuk Kromofor dimana jika hasil uji positif akan menunjukan adanya perubahan warna sampel menjadi ungu. FMR merupakan reagen kit yang digunakan untuk menguji keberadaan formalin dalam sampel. FMR mengandung enam senyawa kimia. Larutan kimia ini bisa dengan cepat mendeteksi kadar   formalin   dalam makanan melalui perubahan warna. Cara untuk mengetahuinya  yaitu dengan mengocok makanan yang sudah dipotong kecil-kecil dan dicampur FMR selama tiga menit. Bila warna larutan berubah m

Bahan Tambahan Makanan

Gambar
Bahan tambahan pangan adalah bahan yang sengaja ditambahkan kedalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pangan, misalnya penampakan, cita rasa, flavour, tekstur, mepertahankan dan memperbaiki niai gizi, serta untuk menambah umur simpan. Bahan tambahan makanan merupakan bahan yang tidak termasuk bahan utama dalam pembuatan suatu makanan, bahan yang keberadaanya bukan secara alamiah merupakan bagian dari makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan pada saat pengolahan, penyimpanan atau pengemasan ( Khopkar, 2003). Bahan tambahan yang akan ditambahkan harus terdaftar di badan terkait , Bahan tambahan ditambahkan pada dosis tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku , Bahan tambahan makanan tidak merusak nilai nutrisi alami dalam makanan , Bahan tambahan yang ditambahkan harus aman dikonsumsi untuk tubuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bahan tambahan makanan merupakan bahan yang bersifat foodgrade , Ba