Identifikasi Formalin & Boraks pada Bahan Pangan

Identifikasi Formalin

Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin yakni memiliki tekstur yang kenyal, tidak mudah rusak, agak berbau formalin. Prinsip dari uji formalin adalah mengidentifikasi formalin dalam bahan pangan yakni mengidentifikasi adanya formalin dengan menggunakan reagen kit FMR dimana senyawa formalin yang mengalami oksidasi pada bahan pangan membentuk asam format dikembalikan menjadi senyawa formalin dengan menggunakan reagen FMR sehingga terbentuk formalin kembali dan dapat membentuk Kromofor dimana jika hasil uji positif akan menunjukan adanya perubahan warna sampel menjadi ungu.

FMR merupakan reagen kit yang digunakan untuk menguji keberadaan formalin dalam sampel. FMR mengandung enam senyawa kimia. Larutan kimia ini bisa dengan cepat mendeteksi kadar formalin dalam makanan melalui perubahan warna. Cara untuk mengetahuinya  yaitu dengan mengocok makanan yang sudah dipotong kecil-kecil dan dicampur FMR selama tiga menit. Bila warna larutan berubah menjadi warna merah atau ungu maka makanan/minuman tersebut mengandung formalin ( Mahdi, 2006).

Analisa Prosedur :
Alat yang digunakan pada uji bahan tambahan makanan berformalin ini adalah tabung reaksi dan cawan petri, sedangkan bahan yang digunakan sebagai sampel adalah mie curah, mie kemasan, ikan asin, bakso curah dan reagen FMR. Pada uji formalin ini digunakan 4 sampel berbeda yakni Mie curah, Mie dalam kemasan, Ikan asin, dan bakso curah. Mula-mula dilakukan penimbangan sampel dengan timbangan analitik sebanyak masing-masing 1 gram kemudian sampel yang telah ditimbang dimasukan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 2 ml reagen FMR dengan pipet volume yang berfungsi untuk mengembalikan struktur asam format menjadi formalin dan dikocok ±5 menit untuk mencampur dan mengoptimalkan reaksi antara reagen FMR dan Asam format pada sampel. Kemudian sampel yang telah ditambahkan dengan reagen didiamkan untuk menunggu terjadinya reaksi adanya perubahan warna pada sampel.

Identifikasi Boraks
Ciri makanan yang mengandung boraks yakni makanan akan memiliki tekstur yang lebih kenyal serta sifat sampel yang elastis (Tidak mudah terputus). Prinsip uji boraks adalah untuk mengidentifikasi Boraks dalam bahan pangan untuk mengetahui keberadaan boraks dengan penambahan reagen BMR dimana senyawa kromofor bereaksi dengan natrium tetraboraks jika menunjukan sifat positif dapat membentuk senyawa kompleks yang berwarna merah pekat kecoklatan. BMR (borax main reagent) merupakan reagen kit yang digunakan untuk mendeteksi adanya boraks dalam suatu sampel. Bahan dasarnya merupakan cairan berwarna kuning. Apabila bereaksi dengan senyawa mengandung boraks, warna cairan akan berubah menjadi merah darah( Mahdi,2006).


Analisa Prosedur 
Alat yang digunakan pada uji boraks adalah cawan petri, sedangkan bahannya adalah bakso curah, bakso kemasan, mie curah, dan reagen BMR. Identifikasi boraks pada bahan pangan yakni melalui beberapa proses dimana mula-mula sampel padat dihancurkan dengan mortar untuk memperluas area sampel yang dapat bereaksi dengan reagen BMR kemudian sampel halus ditimbang sebanyak 1 gram dengan timbangan analitik. Sampel ditempatkan pada cawan petri sebagai wadah untuk mempermudah pengamatan pada proses penempelan reagen. Dan dilakukan penambahan reagen BMR beberapa tetes yang berfungsi dan didiamkan selama 3-5 menit untuk menunggu reagen beraksi sempurna dengan sampel sehingga dapat diketahui sampel yang mengandung borak melalui warna yang dihasilkan pasca penetesan.

Mahdi, Chanif. 2006. Mengenal Berbagai Produk Reagen Kit Tester Untuk Uji Formalin, Borak, Zat Pewarna Berbahaya Dan Kandungan Yodium Pada Garam Beryodium.Laboratorium Biokimia FMIPA-UB. Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TM - Elektroforesis SDS-PAGE

TM - Analisis Protein