TM - Analisis Protein
ANALISIS PROTEIN
1. Bagaimana
prinsip analisis kadar protein dengan metode Kjeldahl?
Jawab
:
Prinsip dari analisis
protein dengan metode kjedahl adalah Protein dan komponen
organik dalam sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan
katalis. Hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan alkali dan
melalui destilasi. Destilat ditampung dalam larutan asam borat. Selanjutnya
ion- ion borat yang terbentuk dititrasi dengan menggunakan larutan HCl. dan terakhir kadar protein dalam sampel secara empiris dihitung berdasarkan
jumlah N di dalam bahan tersebut (Widiarto, 2009).
2. Mengapa
analisis protein dengan metode kjedahl disebut analisis protein kasar?
Jawab :
Cara
Kjeldahl digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan
secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar
nitrogennya. menentukan jumlah total nitrogen (N) yang
dikandung oleh suatu bahan untuk mewakili jumlah protein yang ada (Iriani, 2005).
3.
Apa fungsi tahap destruksi?
Jawab :
Fungsinya
adalah untuk melepaskan unsur Nitrogen dari protein dengan cara melakukan
pemanasan dengan menggunakan asam sulfat pekat, sehingga C dan H teroksidasi
menjadi H2O, CO2 dan CO. Sedangkan N teroksidasi
menjadi (NH4)2SO4 atau Amonium Sulfat (Sudarmadji, 2007).
4.
Apa fungsi tahap destilasi?
Jawab :
Fungsinya adalah untuk
memecah amonium sulfat ((NH4)2SO4) hasil
destruksi menjadi amonia (NH3) dengan penambahan NaOH dan pemanasan,
untuk selanjutnya dilakukan titrasi (setelah NH3 ditangkap oleh
asam standar) ( Sudarmadji, 2007).
5. Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode biuret?
Jawab :
Prinsipnya adalah larutan
protein dibuat menjadi alkali dengan menggunakan NaOH lalu ditambahkan larutan
CuSO4 encer. Jika warna yang ditimbulkan adalah merah violet
atau biru violet, maka reaksinya adalah positif. Analisis ini digunakan untuk
menunjukkan senyawa-senyawa yang mengandung gugus amida asam yang berada pada
gugus amida lainnya yang terdapat pada sampel ( Sudarmadji, 2007).
6. Apakah terdapat perbedaan jenis protein yang terukur antara metode
Kjedahl dan Biuret?
Jawab :
Ada perbedaan jenis
protein yang terukur. Pada metode kjedahl jenis protein yang terukur adalah
protein kasar, pengukuran dilakukan secara tidak langsung dengan menganalisis
kadar nitrogennya. Sedangkan pada metode biuret jenis protein yang terukur
adalah protein terlarut, pada metode ini digunakan untuk menentukan kandungan
larutan protein yang terkandung dalam bahan (Sudarmadji, 2007).
7. Apa prinsip titrasi formol?
Jawab :
Prinsip titrasi formol
adalah Formaldehid (metanal) ditambahkan kedalam
bahan yang mengandung protein, kemudian formaldehid ini bereaksi dengan gugus
amino (residu asam amino), sehingga akan meningkatkan keasaman protein.
Kemudian peningkatan keasaman ini diukur secara titrasi dengan menggunakan
sodium hidroksida dengan fenolftalein sebagai indikator. Lalu titik akhir
titrasi dapat dilihat dengan pembentukan warna pink (Khopkar, 2008 ).
kemudian
konsentrasi protein dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
%Protein = T x 0,17
8. Apa kegunaan titrasi formol?
Jawab :
Titrasi
formol merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kadar protein dalam
suatu sampel atau bahan dengan mengukur kadar N amino dan mengukur
tingkat hidrolisis protein ( Khopkar, 2008).
adakah analisa protein terlarut dengan metode kjeldhal?
BalasHapus